The Truth About Forever : Kebencian Membuatmu Kesepian

Sabtu, 31 Maret 2012

0 komentar
Penulis : Orizuka 
Penerbit : GagasMedia 
Tanggal terbit : April - 2008 
Jumlah Halaman : 290
Kategori : Romance



SINOPSIS BUKU
Seberapa berharga sih satu detik itu? Tik. Sebentar saja dia langsung berlalu. Tik. Satu detik pergi lagi. Tak ada harganya.

Tapi tunggu sampai kau sadar waktumu hampir habis. Tik. Kau ingat selama ini jarang beramal. Tik. Kau teringat mimpi-mimpi yang nggak sempat kau wujudkan. Tik. Kau sadar nggak cukup menyayangi keluarga dan teman-temanmu. Tik. Tik. Tik. Kau panik, takut menyia-nyiakan lebih banyak waktu lagi.

Yogas merasa demikian ketika divonis nggak akan berumur panjang. Tapi bukannya memanfaatkan waktu yang tersisa sebaik-baiknya, dia malah diam-diam pergi ke Yogyakarta.

Kedatangannya ke sana nggak lain untuk balas dendam kepada orang yang dianggapnya bertanggung jawab atas semua ini. Bahkan kalau perlu, mati bersama.

Saat itulah cinta datang. Memberi pengharapan, membuatnya merasakan setitik kebahagiaan di dalam kelam hidupnya. Dan sekarang, keputusan itu ada di tangan Yogas. Karena cinta dan benci nggak akan pernah akur.

Jadi, Yogas..., pilih yang mana? Sementara kamu berpikir.... Tik.


Review Ane
Kisahnya mengenai Yogas seorang pemuda yang tertular virus HIV dari temannya. Ia berusaha mencari teman yang telah menjerumuskannya untuk balas dendam. Ia ingin balas dendam karena sahabatnya ini telah merusak masa depannya. Yogas pun pergi mencari sahabatnya ini di Jogja. Sembari mencari, ia tinggal di kos yang sudah bobrok dan hanya ditempati oleh 4 orang, termasuk Kana, keponakan si ibu kos. Kana yang tidak suka Yogas tinggal di sebelah kamarnya pun terus memperhatikan Yogas yang tanpa sadar Kana pun menyukai Yogas. Ia ingin tahu apa alasan Yogas datang ke Jogja sampai ia mengetahui rahasia besar itu, bahwa Yogas terkena HIV. Ia sempat ragu, tapi kemudian ia yakin ia bisa membantu Yogas melupakan balas dendamnya dan berusaha hidup untuk memenuhi cita-citanya, yaitu menjadi sutradara film. Kemudian, Yogas menemukan Joe, teman yang telah merusak masa depannya dan mengetahui kenyataan yang menyakitkan, bahwa jarum yang disuntikkan Joe dulu sudah dipakai Joe terlebih dahulu yang berarti mereka sama-sama mengidap HIV. Joe pun terpukul mengetahui bahwa Yogas ternyata mengidap HIV dan Yogas pun terpukul karena hanya dengan narkoba, dua anak lelaki bisa mengidap penyakit yang mematikan. Yogas pun tersadar karena semua orang masih menyayanginya ketika ayah ibunya menelepon dan meminta ia kembali, gadis yang dulu ia cintai segenap hati kembali lagi kepadanya, dan ada Kana yang selalu mendukungnya, tidak menjauhinya seperti semua orang. Yogas bangkit dan ia dan Kana berjanji akan bertemu kembali ketika mereka memenuhi janji mereka masing-masing, menjadi sutradara dan penulis best seller.

Jujur, ane sedikit mengeluarkan air mata saat cerita mencapai ending. Ane terbawa arus perasaan Kana saat Yogas meninggalkannya, saat Yogas ternyata meninggalkan pesan untuk Kana, saat mereka berhasil mencapai cita-cita mereka. Sungguh, novel ini penuh dengan nilai moral, bahwa kita tak seharusnya menjauhi para korban HIV, tapi kita harus mendukung mereka untuk tetap terus bertahan hidup.


Tak ada gading yang tak retak, buku ini pun memiliki kekurangan. Penggunaan kata-kata yang sedikit berlebihan dan terkesan teenlit masih ada, ane agak terganggu sama bagian-bagian yang agak sinetron.
You really have to give this book a try. Bener-bener menyentuh. Kalo nggak suka yang sad ending, it's okay. Tapi awalnya bener-bener bahagia kok.



Matahari pagiku (2)

Sabtu, 03 Maret 2012

0 komentar

Matahari pagiku datang
memancarkan sinarnya dan menebar sejuta keindahan
membuat bunga-bunga bermekaran
membuat kupu-kupu menari indah kesana kemari
Lagi-lagi kau tunjukkan pesonamu di setiap pagiku
Kupu-kupu terbanglah
sampaikan pesan rinduku ini untuknya


22 Januari 2012

Matahari pagiku

0 komentar

Senyum indahmu kurasakan pagi ini
Peluk hangatmu datang menyapa
membuatku terbangun oleh lembutnya belaianmu
Hadirmu selalu ku tunggu
tuk berikan cahaya yang menerangi hari indahku
Kan slalu kusambut engkau,
matahari pagiku


21 Januari 2012