Di setiap waktu ... Rindu

Di setiap pagi, ketika membuka kedua mata ini. Serasa ada rasa yang sangat kuat. Ya, rindu namanya. Selalu teringat bermacam-macam kata yang sering dilantunkan tiap pagi.

"Ayo le tangi, wes subuh"

"Hayo kasur'e ditoto lho yo"

"Turu ae, sepeda'e ndang dipanasi kono lho"

"Kopine sopo iki sing durung diombe?"

Ah benar-benar sangat rindu dengan kata-kata itu. Ibu yang tidak pernah lupa menyiapkan secangkir minuman pagi, Bapak yang tidak pernah lupa berontak agar saya tidak bermalas-malasan terus di kasur. Surabaya-Bojonegoro, memang tidak terlalu jauh, tapi tidak bisa seenaknya sendiri bolak-balik. Weekend? Ya mungkin bisa pulang, tapi itupun jika tidak ada agenda kegiatan kampus ataupun tugas-tugas. Hanya bisa bersabar menanti ketika ada waktu yang benar-benar pas untuk pulang. Ya, sebenarnya saya ingin pulang. Saya rindu mereka.

Tentang HAMINSATU

HAMINSATU adalah cerita tentang hidup saya yang takkan pernah saya lupakan. Cerita dimana semua terjadi begitu saja, mengalir dan apa adanya. Semua rasa bercampur menjadi satu, entah apa yang ada di pikiran saya, saya pun tidak mengerti. Nekat dan semangat adalah senjata pada saat itu. Ah entahlah semuanya terjadi seperti daun yang tertiup oleh angin dan jatuh begitu saja, semuanya berjalan begitu cepat dan tubuh ini serasa bergerak dengan sendirinya tanpa saya komando.

Terima kasih saya ucapkan untuk Sang Pencipta yang Maha Kuasa Allah SWT.

Terima kasih untuk kedua orang tua saya yang sampai saat ini masih segan untuk membesarkan saya.

Terima kasih untuk Mas Didit yang mengantarkan saya ke toko ikan ketika sore itu.

Terima kasih untuk laptop Toshiba merah yang selalu menemani saya kapan pun dan dimana pun.

Terima kasih untuk kertas-kertas HVS putih yang rela saya corat-coret dengan tinta hitam Faster.

Terima kasih untuk irama-irama Depapepe, L'arc en Ciel, Yui, Ne-Yo, Sandy Sandhoro, Tulus, Brian McKnight yang selalu hadir di telinga saya.

Terima kasih untuk Nescafe Cappucino dari Cincun dan Nescafe original 3in1 yang selalu ada untuk mengusir rasa sepi.

Terima kasih untuk tabung kuning dengan 6 dawainya.
Terima kasih untuk CS1 silver yang tangguh dan tak kenal lelah.
Terima kasih untuk NTC putih yang melindungi saya ketika di jalan.

Terima kasih untuk Bapak Slamet satpam unair yang bersedia saya repoti.

Terima kasih untuk Takari yang membuat ikan-ikan berdatangan.
Terima kasih untuk langit yang hangat pada saat itu.
Terima kasih untuk senja di sore itu.
Terima kasih untuk semua canda tawa dan senyum itu.

Terima kasih untuk kepercayaannya, semoga saya bisa menjaga kepercayaan ini dengan baik.

Ya, menjaga dengan sebaik mungkin, sampai kapan pun.

#NggakMauKalah

Kalau Sheila On 7 punya lagu berjudul Tanyaku, saya juga punya dong lagu judulnya Tanya.

#NggakMauKalah

Kamu adalah

Kamu adalah yang terahir dengan rasa yang tak akan berakhir.
Kamu adalah yang pertama yang membuat senyummu di kepala berlipat-lipat ganda.
Kamu adalah yang pertama, yang membuat kedua dan ketiga tidak pernah ada.
Kamu adalah masa, di mana kuharap waktu akan terhenti selamanya.

(Puisi karya : Zarry Hendrik)